‘’Ya Allah,Aku memohon cintaMu,cinta orang yang MencintaiMu dan
Cinta amal yang mendekatkan diriku pada cintaMu.”(HR Tirmidzi)
Secara sosial ikatan cinta sangat menentukan dalam membentuk hubungan-hubungan sosial yang harmonis. Cintalah yang menyatukan dan mendorong untuk saling tolong-menolong, saling mengutkan dan mengokohkan ikatan solidaritas sosial. Cinta pula yang mengikat manusia dengan keluarganya, kaumnya dan bangsanya, bahkan perasaan cinta mampu mendorong manusia untuk mengorbankan harta dan jiwanya dalam mebela yang dicintainya.
“menjalin hubungan social dengan ketulusan cinta”
Manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup dalam masyarakat yang individu-individunya di ikat oleh hubungan yang beragam : hati, social, ekonomi dan lain-lain. Sejak lahir,seorang anak hidup diantara anggota keluarga yang diikat oleh perasaan cinta, kasih sayang, saling menolong, jujur, loyal, ikhlas, dan ia merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan diantara mereka. Cinta anak kepada ibunya adalah cinta pertama yang dirasakanya sejak lahir. Itu karena sang ibu selalu memenuhi kebutuhan dasarnya dan ia merasakan kepuasan dan kenikmatan. Kemudian secara bertahap anak mulai mencintai orang-orang disekelilingya seperti bapak, saudara, kerabat, teman, tetangga dan seluruh manusia. Atsmosfir yang sarat dengan rasa saling mencintai kehidupan anak merupakan factor penting dalam membentuk kematangan kepribadiannya dan agar dia merasa percaya diri, damai dan bahagia.
Anak yang hidup dalam lingkungan normal seperti ini akan merasakan cinta kepada sesama. Ia menyatu dan menyanyagi mereka, berbuat baik kepada mereka, berempati kepada orang yang membutuhkan kasih sayang, dan membantu orang yang membutuhkan bantuan. Cinta seseorang dan sikap mengulurkan bantuan kepada manusia adalah satu faktor penting yang menjadikanya merasa melebur dengan masyarakat dan ia merasa sebagai anggota masyarakat yang berguna. Dengan demikian, ia merasa rela terhadap dirinya dan bahagia. Para psikoterapis modern menyadari pentingnnya hubungan antar manusia dalam kesehatan jiwa. Karena itu ,mereka memperhatikan bahwa menyatukan pasien penyakit jiwa dengan anggota masyarakat, menguatkan hubungan cinta dan kasih sayang di antara mereka dengan orang lain, menganjurkan mereka untuk melebur dengan masyarakat serta melakukan pekerjaan yang berguna adalah salah satu faktor penting dalam psikoterapi mereka.”Alfred Adler, misalnya, memberikan terapi dengan menasehati pasien-pasiennya untuk memperhatikan orang lain, melebur dan membantu mereka. Ia mengatakan, manakala si pasien melakukan hal itu, sesungguhnya ia telah sembuh.
Oleh : Arthaodzhee S I (Mahasiswa Teknik Sipil Unsoed)
Sumber :belajar EQ dan SQ dari sunah nabi (Dr.M.utsman Najati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar