Laman

Selasa, 31 Mei 2011

Bila Al-Qur'an Bicara




Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra



Sekarang engkau telah dewasa... Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah... Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah) Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu... Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu... Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.. Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati... Di kuburmu nanti.... Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan Yang akan membantu engkau membela diri Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu... Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali... Baca dan pelajari lagi aku.... Setiap datangnya pagi dan sore hari Seperti dulu....dulu sekali... Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos... Di surau kecil kampungmu yang damai Jangan aku engkau biarkan sendiri.... Dalam bisu dan sepi....



Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Mengenal Prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibentuk pada masa pemerintahan Hamengkubuwono I sekitar abad 17. Tepatnya pada tahun 1755 Masehi. Prajurit yang terdiri atas pasukan-pasukan infanteri dan kavaleri tersebut sudah mempergunakan senjata-senjata api yang berupa bedil dan meriam. Selama kurang lebih setengah abad pasukan Ngayogyakarta terkenal cukup kuat, ini terbukti ketika Hamengkubuwono II mengadakan perlawanan bersenjata menghadapi serbuan dari pasukan Inggris dibawah pimpinan Jenderal Gillespie pada bulan Juni 1812. Di dalam Babad menceritakan bahwa perlawanan dari pihak Hamengkubuwono II hebat sekali. Namun semenjak masa Pemerintahan Hamengkubuwono III kompeni Inggris membubarkan angkatan perang Kasultanan Yogykarta. Dalam perjanjian 2 Oktober 1813 yang ditandatangani oleh Sultan Hamengkubuwono III dan Raffles, dituliskan bahwa Kesultanan Yogyakarta tidak dibenarkan memiliki angkatan bersenjata yang kuat. Dibawah pengawasan Pemerintahan Kompeni Inggris, keraton hanya boleh memiliki kesatuan-kesatuan bersenjata yang lemah dengan pembatasan jumlah personil. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk melakukan gerakan militer. Maka sejak itu fungsi kesatuan-kesatuan bersenjata sebatas sebagai pengawal sultan dan penjaga keraton.

Ketika Pemerintahan Kolonial Belanda kembali berkuasa pasukan-pasukan bersenjata yang sudah lemah tersebut makin dikurangi sehingga tidak mempunyai arti secara militer. Menurut catatan yang ada, semasa pemerintahan Hamengkubuwono VII sampai dengan masa pemerintahan Hamengkubuwono VIII yaitu antara tahun 1877 sampai dengan 1939 ada 13 kesatuan prajurit kraton yang meliputi: Kesatuan Sumoatmojo, Ketanggung, Patangpuluh, Wirobrojo, Jogokaryo, Nyutro, Dhaeng, Jager, Prawirotomo, Mantrijero, Langenastro, Surokarso dan Bugis.

1. Kesatuan PATANGPULUH 

Terdiri 4 perwira berpangkat panji, 8 bintara berpangkat sersan, 72 prajurit dan 1 orang pembawa bendera. Pakaian yang digunakan: topi pacul gowang, destar wulung, sikepan lurik kemiri, rompi merah, Lonthong merah, kamus hitam. Celana atas merah bawah putih, bengkap hitam kaos kaki hitam.. Sepatu fantopel hitam. Senjata digunakan adalah bedil dan memakai keris branggah.


Nama bendera: COKROGORO, Dasar hitam, tengah bergambar bintang warna merah. Nama musik: Mares GENDERO, untuk berjalan pelan dan digayakan, Mares BULU-BULU, untuk berjalan cepat

perang tanpa pedang

beradablah wahai peradaban
berabad-abad kunanti adamu
baktiku junjung tari setiamu
berharap menemukan tarian kesetiaan
berlari mengejar apa yang tak pernah terkejar
lelah,letih dan tak pernah aku rasakan
terambing dalam kesendirian
terbebas dari kemunafikan
tergiur rasa yang tak pernah terasa
bebaskan peluh dan usangmu
ragukan kepastian dengan pedangmu
tarasing dalam peperangan...
tanpa pedang...


kupersembahkan untuk sang legend WS Rendra...

perang tanpa pedan II

wahai peradaban yang tak pernah beradab
kemukakan para ahli surgamu
termewah dalam angan sanubarimu
terkekang anggun tak ramah lagi...
bagai pasir dan ombak yang menari
terkejar amarah sang kurawa
terbesit getaran yang hijau
dikala kumerahkan sang pelangi hati
bungaku datanglah padaku...
harumkan segala sudut sisi hidupku,
merekah mewangi di dalam surgamu
bertabur selimut hijau yang tak pernah berharap...
ada aku karna kau ada
ada engkau karna ku tercipta...
jatuh tak ingin bangkit
sosok kecil yang tak pernah terbebas..

tujuh ahlak mulia Rasululloh SAW


Setidak nya ada tujuh ahlak mulia Rasululloh SAW yang sesuai dengan pesan moral Al - Qur’an :

1. Pemaaf, mengajak pada kebaikan dan berpaling dari orang jahil (QS Al A’raaf(7):199)

2. Menegakan keadilan dan kebaikan serta mencegah perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan (QS An Nahl(16):90)

3. Berlaku sabar (QS Lukman(31):17)

4. Suka mema’afkan dan memberi kesempatan (QS Al Maaidah(5):13)

5. Membasmi kejahatan dengan cara yang baik (QS, Hamim Sajdah(41):34)

6. Tidak suka berburuk sangka, tidak mencari-cari kesalahan orang lain, dan tidak suka bergunjing atau membicarakan aib orang lain (QS Al Hujurat(49):12)

7. Tidak mudah marah dan lebih mendahulukan ma’af (QS Ali ‘Imran(3):134)


Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Mengingat pentingnya peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dalam pembangunan ekonomi bangsa maka pembangunan Iptek mutlak harus dilaksanakan terutama pada bidang-bidang yang mendasar. Pembangunan Iptek diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan dan peradaban bangsa sesuai dengan amanat Undang-Undang 



Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), merupakan unsur utama dalam kemajuan peradaban manusia menuju terbentuknya masyarakat berbasis pengetahuan. Secara umum, peranan Iptek adalah untuk  meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, Meningkatkan daya saing bangsa,  Memperkuat kesatuan dan persatuan nasional,  Mewujudkan pemerintahan yang transparan, dan Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional. Melalui kemajuan Iptek, manusia dapat mendayagunakan kekayaan alam untuk menunjang kesejahteraan dan meningkatkan kualitas kehidupannya.  

Bangsa Indonesia secara bertahap harus dapat membangun kemandirian. Kemandirian yang ditopang dengan kemampuan sumberdaya nasional yang bebas dari ketergantungan luar negeri. Ketergantungan pada berbagai produk luar negeri dapat dikurangi dengan penguasaan dan penguatan Iptek. Penguasaan dan penguatan Iptek dapat dicapai dengan memposisikan aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek sebagai unsur utama dalam pembangunan bangsa. Beberapa bidang yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan Iptek antara lain adalah Ketahanan Pangan, Penciptaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan, Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi, Pengembangan  Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan, dan Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat.  

Dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek diperlukan SDM yang berkualitas dan pemberdayaan institusi litbang dan industri nasional. Pemerintah berkewajiban untuk merumuskan kebijakan yang memacu kemampuan nasional. Keberhasilan dalam melaksanakan program-program yang dirumuskan sangat tergantung pada komitmen semua pihak khususnya lembaga penelitian dan pengembangan yang ada pada tingkat nasional dan daerah dalam menjalankannnya.

Pembangunan penelitian, pengembangan, dan penerapan (litbangrap) Iptek bidang ketahanan pangan adalah untuk menopang terwujudnya ketahanan pangan.  Ketahanan pangan yang dimaksud adalah terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Pengertian tersebut bermakna bahwa setiap individu dalam rumah tangga dapat terpenuhi kebutuhan gizinya untuk hidup sehat dan produktif sepanjang waktu. . Masalah pangan yang perlu dicermati adalah antara lain: laju peningkatan kebutuhan lebih besar dibandingkan laju peningkatan produksi, konversi lahan pertanian produktif, pola konsumsi yang masih sangat didominasi oleh beras, pasokan pangan hingga tingkat rumah tangga sering terhambat, beberapa produk pangan tidak tersedia sepanjang tahun, masih sering dijumpai produk pangan yang tidak memenuhi standar kesehatan, dan daya beli masyarakat yang belum merata. Solusi teknologi terhadap permasalahan pangan dilakukan melalui riset yang meliputi bidang: teknologi budidaya tanaman, ternak dan ikan,  eksplorasi dan uji kelayakan pangan baru, teknologi panen dan pascapanen, sistem informasi produksi – agroindustri – pasar,  dan teknologi pengawasan pangan. 
Pembangunan Iptek bidang energi lebih difokuskan pada penciptaan sumber energi baru dan terbarukan. Selain itu, dukungan kebijakan Iptek bidang energi dimaksudkan untuk menopang kebutuhan energi nasional. Saat ini, kondisi persediaan energi nasional, terutama sektor migas, sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri. Sasaran pembangunan Iptek bidang energi ini adalah terwujudnya peran teknologi dan infrastruktur energi bangsa sendiri guna mendukung bisnis energi yang mengarah kepada peningkatan energi. Dengan memperhatikan jumlah dan angka pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya standar hidup dan isu lingkungan, perencanaan energi jangka panjang harus dilakukan secara arif dan bijaksana. Dengan keterbatasan sumber energi terbarukan, untuk memenuhi kebutuhan energi di tahun mendatang,  harus diterapkan konsep bauran energi, melakukan penghematan dan meningkatkan efisiensi energi dan harus lebih mengarah kepada energi berbasis teknologi dibandingkan dengan energi berbasis sumber daya yang bersifat tidak terbarukan.
Pembangunan Iptek bidang transportasi diharapkan mampu menunjang sistem transportasi nasional yang pada akhirnya dapat meningkatkan mobilitas dan sistem kerja bangsa Indonesia. Berbagai studi telah menunjukkan, bahwa Negara-negara yang berhasil dalam pencapaian tujuan pembangunan adalah Negara-negara yang memiliki sistem transportasi yang memadai dalam memenuhi kebutuhan dinamis penduduknya. Sistem transportasi yang difokuskan untuk dikembangkan mencakup transportasi jalan, perkeretaapian, sungai, danau dan penyeberangan, laut, udara.
Pembangunan Iptek dalam bidang Pertahanan dan Keamanan ditujukan untuk menopang sitem Pertahanan dan Keamanan, terutama untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kebijakan industri pertahanan dan keamanan nasional dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut: penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan dan keamanan, termasuk konsep pertahanan; pengembangan kemitraan industri, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian dan pengembangan; peningkatan potensi sumber daya manusia dalam bidang desain dan rekayasa; perbaikan, pemeliharaan, dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan peralatan kepolisian beserta sarana pendukungnya; serta pemberdayaan dan peningkatan peran-serta industri nasional.
Secara umum, pembangunan Iptek di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dilakukan  untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan daya saing bangsa, memperkuat kesatuan dan persatuan nasional, mewujudkan pemerintahan yang transparan, dan meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional.  Arah kebijakan riset dan pengembangan TIK memperhatikan subsitusi impor, diterima di pasar global, berbasis sumber daya, bertumpuan pada modal pengetahuan, mulai dari integrasi tingkatan sistem, menggunakan pendekatan riset integrasi pembangunan, menyesuaikan dengan kondisi pengguna, dan mendukung bidang Iptek lainnya. 
 Pembangunan Iptek bidang kesehatan dan obat diharapkan mampu menopang upaya pemenuhan salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau seperti diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945.

KECERDASAN SOSIAL : MENJALIN HUBUNGAN SOSIAL DENGAN KETULUSAN CINTA

‘’Ya Allah,Aku memohon cintaMu,cinta orang yang MencintaiMu  dan
Cinta amal yang mendekatkan diriku pada cintaMu.”(HR Tirmidzi)

Secara sosial ikatan cinta sangat menentukan dalam membentuk hubungan-hubungan sosial yang harmonis. Cintalah yang menyatukan dan mendorong untuk saling tolong-menolong, saling mengutkan dan mengokohkan ikatan solidaritas sosial. Cinta pula yang mengikat manusia dengan keluarganya, kaumnya dan bangsanya, bahkan perasaan cinta mampu mendorong manusia untuk mengorbankan harta dan jiwanya dalam mebela yang dicintainya.





“menjalin hubungan social dengan ketulusan cinta”
Manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup dalam masyarakat yang individu-individunya di ikat oleh hubungan yang beragam : hati, social, ekonomi dan lain-lain. Sejak lahir,seorang anak hidup diantara anggota keluarga yang diikat oleh perasaan cinta, kasih sayang, saling menolong, jujur, loyal, ikhlas, dan ia merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan diantara mereka. Cinta anak kepada ibunya adalah cinta pertama yang dirasakanya sejak lahir. Itu karena sang ibu selalu memenuhi kebutuhan dasarnya dan ia merasakan kepuasan dan kenikmatan. Kemudian secara bertahap anak mulai mencintai orang-orang disekelilingya seperti bapak, saudara, kerabat, teman, tetangga dan seluruh manusia. Atsmosfir yang sarat dengan rasa saling mencintai kehidupan anak merupakan factor penting dalam membentuk kematangan kepribadiannya dan agar dia merasa percaya diri, damai dan bahagia.



Anak yang hidup dalam lingkungan normal seperti ini akan merasakan cinta kepada sesama. Ia menyatu dan menyanyagi mereka, berbuat baik kepada mereka, berempati kepada orang yang membutuhkan kasih sayang, dan membantu orang yang membutuhkan bantuan. Cinta seseorang dan sikap mengulurkan bantuan kepada manusia adalah satu faktor penting yang menjadikanya merasa melebur dengan masyarakat dan ia merasa sebagai anggota masyarakat yang berguna. Dengan demikian, ia merasa rela terhadap dirinya dan bahagia. Para psikoterapis modern menyadari pentingnnya hubungan antar manusia dalam kesehatan jiwa. Karena itu ,mereka memperhatikan bahwa menyatukan pasien penyakit jiwa dengan anggota masyarakat, menguatkan hubungan cinta dan kasih sayang di antara mereka dengan orang lain, menganjurkan mereka untuk melebur dengan masyarakat serta melakukan pekerjaan yang berguna adalah salah satu faktor penting dalam psikoterapi mereka.”Alfred Adler, misalnya, memberikan terapi dengan menasehati pasien-pasiennya untuk memperhatikan orang lain, melebur dan membantu mereka. Ia mengatakan, manakala si pasien melakukan hal itu, sesungguhnya ia telah sembuh.

Sesungguhnya sikap saling mencintai dan menyanyangi di antara manusia akan memperkuat hubungan-hubungan sosial di antara mereka dan memperkukuh kesatuan dan kestabilan masyarakat. Individu-individu dalam masyarakat sebenarnya adalah ibarat batu bata dalam bangunan masyarakat. Jika hubungan-hubunganya terlepas dan terputus karena kebencian dan permusuhan, maka masyarakat juga akan tercerai berai dan runtuh sebagaimana halnya bangunan runtuh jika komponen-komponenya terlepas. 

Oleh : Arthaodzhee S I (Mahasiswa Teknik Sipil Unsoed)
                                                    Sumber :belajar EQ dan SQ dari sunah nabi (Dr.M.utsman Najati)